Jumat, 17 Agustus 2018

TANTANGAN GENERASI MUDA ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 DI BIDANG PERTANIAN


Saat ini kita sedang berada pada era revolusi industri generasi keempat (revolusi industri 4.0). Ciri-cirinya adalah ditandai dengan perkembangan teknologi digital atau cyber seperti munculnya superkomputer yang dapat mengolah atau menghitung suatu data sangat cepat, robot pintar yang memanfaatkan artificial intelligence (AI) untuk belajar dengan menganalisa lingkungan sekitarnya, kendaraan tanpa pengemudi, rekayasa genetika, teknologi nano dan lain-lain. Perkembangan yang begitu pesat hampir tak terbendung berdampak pada semua aspek kehidupan kita sehari-hari. Contoh yang sedang trend terjadi di masyarakat adalah pemesanan layanan antar jemput daring, dimana pelanggan hanya cukup dengan menekan tombol “pesan” pada suatu alat yang disebut smartphone - tunggu - layanan tiba, walaupun sebenarnya proses di belakang layar tidaklah semudah itu.

Wikipedia : “Revolusi Industri Keempat adalah sebuah kondisi pada abad ke-21 ketika terjadi perubahan besar-besaran di berbagai bidang lewat perpaduan teknologi yang mengurangi sekat-sekat antara dunia fisik, digital, dan biologi” ("The Fourth Industrial Revolution: what it means and how to respond". World Economic Forum). Istilah Industri 4.0 pertama kali diperkenalkan pada Hannover Fair tahun 2011. Davis (World Economic Forum, 2016) mengartikan industri 4.0 ini sebagai cyber-physical systems yang berarti teknologi bukan lagi menjadi ‘alat’ melainkan tertanam pada kehidupan masyarakat (http://himaep.feb.unair.ac.id/thinking-out-cloud/94-selamat-datang-industri-4-0.html). Dengan kata lain, setiap sektor kehidupan manusia bergantung pada teknologi. Pembelian token listrik, voucher tv berbayar, pembayaran tagihan secara online, pabrik pintar, digital printing, operasi plastik, layanan musik berbasis digital dan lain-lain merupakan contoh dari pengaruh industri 4.0 ini.

Pertanian, merupakan salah satu sektor yang memegang peranan sangat penting pada kehidupan manusia di Indonesia. Sektor ini memberikan kontribusi yang sangat besar bagi Produk Domestik Bruto (PDB) serta merupakan penghasil devisa negara. Di Indonesia, pertanian merupakan pondasi ekonomi bangsa, semakin baik bidang pertanian maka akan semakin stabil perekonomian negara kita. Tetapi sayang, sektor ini semakin ditinggalkan oleh generasi mudanya. Alasan yang paling mendasar adalah rendahnya pendapatan yang dihasilkan, sehingga mereka lebih memilih bekerja pada sektor industri. Kurangnya minat generasi muda pada sektor pertanian konvensional akan berdampak negatif bagi pertumbuhan ekonomi negara kita.

Merupakan tugas dan tantangan bagi kita untuk merobah sistem pertanian konvensional dengan mencari inovasi baru dalam memanfaatkan industri 4.0, sehingga akan didapat sistem baru yang dirasakan dapat menarik minat para pemuda untuk terjun ke dalam sektor ini. Pemanfaatan teknologi digital merupakan salah satu upaya yang dirasakan paling cocok. Kita dapat membuat sistem informasi pertanian berbasis mobile, dimana pada saat petani memerlukan informasi tentang harga, ketersediaan, prediksi hasil panen, tutorial dan lain-lain yang berhubungan dengan pertanian, mereka dapat mengakses dan mendapatkan informasi tersebut secara cepat tanpa harus menunggu atau mengantri lama.

Lebih jauh lagi, generasi muda dapat membangun sebuah perusahaan rintisan (startup) digital di sektor pertanian. Dengan startup, kita menjalin hubungan dengan para petani, pelaku usaha, serta akademisi, dalam melakukan sinergi demi meningkatkan efektivitas dan efisiensi, serta melakukan pendampingan bagi yang membutuhkan di dunia pertanian (https://www.hitsss.com/igrow-ci-agriculture-crowde-tanihub-limakilo-5-startup-inovatif-pendukung-pertanian-indonesia/). Jadi, melalui startup digital bidang pertanian, petani tidak hanya mendapat produk yang berkualitas saja, tetapi juga mendapatkan informasi tentang harga tanaman, cara bercocok tanam, mendapatkan solusi masalah pertanian dan sebagainya.

Saat ini ada beberapa startup pertanian yang berkembang di Indonesia, diantaranya : TaniHub dan SayurBox yang lebih terfokus pada bidang e-commerce, PanenID pada bidang direct trading, TaniFund dan Crowde pada bidang Crowd funding dan Biops di bidang precision farming (https://id.techinasia.com/peluang-startup-pertanian-tahun-2018).

Akan tetapi, permasalahan yang timbul adalah bagaimana sistem pertanian digital ini dapat digunakan serta dimanfaatkan secara baik, mengingat keterbatasan sumber daya manusia terutama para petani terhadap teknologi maju. Petani, dengan segala kesibukannya yang lebih menggunakan tenaga fisik, sangat sedikit mempunyai waktu untuk memakai peralatan yang menggunakan teknologi digital, sehingga diperlukan bantuan untuk mengedukasi mereka. Mungkin tugas utama pemerintah selaku pihak yang berwenang dapat memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada para petani tentang pemanfaatan teknologi digital yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Pada akhirnya, setelah semuanya mereka pahami dan kuasai, akan terjalin kerjasama yang baik antara petani, pelaku usaha dan akademisi sehingga dapat meningkatkan pendapatan.

Kesimpulan yang didapat, bahwa pada saat ini kita berada pada suatu era industri generasi 4.0, dimana ditandai dengan munculnya perkembangan teknologi-teknologi baru di bidang digital yang menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan berpengaruh terhadap hampir semua sektor kehidupan manusia, termasuk juga sektor pertanian. Tugas dan tantangan bagi generasi muda untuk memanfaatkannya. Salah satunya adalah dengan membuat perusahaan rintisan (startup) digital berbasis mobile, dimana terjalin komunikasi antara petani, pelaku usaha dan akademisi dalam melakukan sinergi demi meningkatkan efektivitas dan efisiensi, serta melakukan pendampingan bagi yang membutuhkan di dunia pertanian, sehingga dapat meningkatkan pendapatan. Dengan pendapatan yang meningkat, otomatis perekonomian bangsa akan semakin stabil. Adapun permasalahan sumber daya yang mungkin timbul di masyarakat terutama para petani dalam menggunakan teknologi maju dapat diselesaikan dengan cara memberikan penyuluhan serta pelatihan tentang pemanfaatan teknologi digital yang disesuaikan dengan kebutuhan usaha mereka.

Senin, 13 Agustus 2018

My Dreams For The Next 40 Years



1.     Impianku dalam permulaan 5 tahun (2018-2023)
a.     Lulus Sarjana Agribisnis kurang dari 4 tahun
b.     Dalam 4 tahun perusahaanku sudah mulai stabil
c.     Tahun 2022 aku mengejar omzet 1 miyar per tahun
d.     Mulai membangun asset passive income, dengan membangun kontrakan dengan minimal satu kontrakan per dua bulan. Target minimal 6 kontrakan per tahun.
e.     Tahun 2023 aku bergelar S2
f.      Tahun 2023 menikah.
2.     Impianku dalam 5 tahun berikutnya (2023-2028)
Tahun 2024 pada saat usiaku 25 tahun, aku ingin memiliki kebebasan finansial.
3.     Impianku 10 tahun berikutnya (2028-2037)
Pada saat usia 30 tahun, aku ingin memiliki mobil mewah Mercy S Class, Wrangler Double Cabin, Ford Raptor, Toyota Prado, Toyota Tundra.
4.     Impianku 10 tahun berikutnya (2037-2046)
a.     Aku ingin mempunyai kawasan Multi Agroindustri yang di dalamnya ada hotel, resort, restaurant, carnivora’s hunting resort.
b.     Memiliki tabungan mas mulia.
5.     Akhirnya impianku 10 tahun berikutnya (2046-2055)
a.     Perusahaan sudah maju dan stabil.
b.     Usiaku mencapai 50 tahun, dan mulai menikmati hidup dan lebih mendekatkan diri dengan Illahi.
c.     Menjadi investor bagi para generasi muda.

Biodata



Data Pribadi
Nama                               :   RADJA PANUTAN
NIK                                   :   3202280704990003
NPWP                              :   83.435.684.2-405.000
Tempat, Tanggal Lahir     :   Sukabumi, 07 - 04 - 1999
Tinggai Badan                  :   176 CM  
Alamat                              :   Jl. Cicantayan No. 726 Kp. Cijabon RT. 021/007
                                             Desa Cimahi Kecamatan Cicantayan
                                             Kabupaten Sukabumi
Telepon                            :   0266 - 210232, 0852 8007 8911
Status                              :    Belum Menikah
E-mail                              :    multiagroindustri68@gmail.com
Website                           :    www.fatmultiagroindustri.com

Data Pendidikan
Sekolah Dasar                 :    SD Negeri Dewi Sartika CBM Kota Sukabumi 
                                              (2005-2011)
SMP                                 :    SMP Negeri 2 Kota Sukabumi (2011-2014)
SMA                                 :    SMA Negeri 1 Kota Sukabumi (2014-2017)
Perguruan Tinggi             :    Intitut Pertanian Bogor Agribisnis Angkatan 54 (2017)
                                              Sampai saat ini masih berstatus mahasiswa

Pengalaman Pekerjaan
CEO/Direktur PT. FIRMA AGROS TERRA MULTI AGROINDUSTRI

Data Kemampuan
Bahasa Percakapan          :   Bahasa Indonesia (Aktif), Bahasa Inggris (Aktif)
Komputer                          :    MS Office
Manajemen                       :    Perkantoran, Perkebunan, Peternakan


TANTANGAN GENERASI MUDA ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 DI BIDANG PERTANIAN

Saat ini kita sedang berada pada era revolusi industri generasi keempat (revolusi industri 4.0). Ciri-cirinya adalah ditandai dengan pe...